Jika kita bertanya mengenai lingkup
(scope) psikologi pendidikan, maksudnya bertanya tentang apa saja yang
dibicarakn oleh psikologi pendidikan, maka berdasarkan berbagai buku psikologi
pendidikan akan diperoleh jawaban yang berbeda-beda. Sebagian buku menunjukan
lingkup yang luas, sedangkan buku-buku yang lain menunjukkan ingkup yang lebih
sempit atau terbatas.
Buku yang lingkupnya lebih luas
biasanya membahas selain proses belajar juga membahas tentang perkembangan,
hereditas dan lingkungan, kesehatan mental, evaluasi belajar dan sebagainya.
Sedangkan buku yang lingkupnya lebih sempit biasanya berkisar pada soal proses
belajar mengajar saja. Perbedaan ini sangat dipengaruhi oleh maksud penulis
dalam menulis buku itu. Ada yang bermaksud hanya memberikan pengantar saja,
sehingga pembahasanya mengenai lingkup itu cukup luas, akan tetapi kurang
mendalam. Sebaliknya ada yang lingkup pembahasannya tidak luas, yaitu berkisar
pada proses beljar, akan tetapi pembahasannya cukup mendalam. Jadi, beleh
dikatakan bahwa tidak ada dua buku psikologi pendidikan yang menunjukkan ruang
lingkup materi yang sama benar. Walaupun demikian, pada dasarnya psikologi
pendidikan membahas hal-hal sebagai berikut:
1.
Hereditas
dan Lingkungan
Hereditas
dapat di artikan sebagai pewarisan atau
pemindahan Biologis karateristik individu dari Pihak orang tuanya, sedangkan lingkungan merupakan hal- hal yang
mencakup segala materil dan stimuli di dalam dan di luar diri individu baik
yang bersifat fisiologis, psikologis maupun yang bersifat social cultural.
Dengan demikian lingkungan dapat di artikan secara fisiologis, secara
psikologis, dan secara sosio cultural .
a. Secara Fisiologis lingkungan meliputi
segala kondisi materil jasmaniah di dalam tubuh seperti gizi, vitamin, air, zat
asam, system saraf, peredaran darah, peranapasan, pencernaan makanan, kelenjar
– kelenjar indoktrin, sel – sel pertumbuhan, dan kesehatan jasmani.
b. Secara psikologis , lingkungan
mencakup segenap stimulasi yang di terima individu mulai sejak dalam konsesi,
kelahiran sampai matinya. Stimulasi itu misalnya barupa : sifat – sifat genes interaksi genes, selera,
keinginan, perasaan, tujuan – tujuan, minat, kebutuhan, kemauan, emosoi, dan
kapasitas intelektual.
c. Secara sosio cultural, lingkungan
mencakup segenap stimulasi, interaksi dan kondisi eksternal dalam hbungannya
dengan perlakuan ataupun karya orang lain. Pola hidup keluarga, pergaulan
kelompok, pola hidup masyarakat, latihan, belajar, pendidikan, pengajaran,
bimbingan dan penyuluhan adalah termasuk sebagai lingkungan ini.
Contoh :
Hereditas : Pada setiap diri peserta
didik memiliki, bakat, maupun karakter yang berbeda-beda yang disebabkan atas
dasar bawaan masing-masing anak. Misalnya ada anak yang memiliki bakat menyanyi, menggambar yang di
bawa dari lahir entah itu bawaan yang dimiliki oleh ayah maupun ibunya.
Lingkungan : Keadaan
alam sekitar tempat tinggal anak juga berpengaruh bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak. Alam tempat tinggal
manusia memiliki bentuk yang berbeda, seperti pegunungan, dataran rendah dan
daerah pantai. Keadaan alam sekitar adalah lokasi tempat anak bertempat
tinggal. Sebagai contoh, anak yang tinggal di daerah pegunungan akan cenderung
bersifat lebih keras dari pada anak yang tinggal di daerah pantai, anak yang
tinggal di daerah dingin akan berbeda dengan anak yang tinggal di daerah panas.
Perbedaan di atas adalah akibat pengaruh keadan alam yang berbeda. Keadaan alam
yang berbeda akan berpengaruh terhadap perkembangan pola pikir atau kejiwaan
anak.
2.
Pertumbuhan
dan Perkembangan
Pertumbuhan adalah
peristiwa biologis pada mahluk hidup berupa perubahan ukuran yang bersifat
tidak reversibel atau tidak dapat kembali ke asal.
Perkembangan adalah perubahan struktur dan fungsi yg bersifat spesifik menuju tercapainya kedewasaan.
Perkembangan adalah perubahan struktur dan fungsi yg bersifat spesifik menuju tercapainya kedewasaan.
Contoh :
Setiap manusia itu
memiliki proses pertumbuhan dan perkembangan . Manusia berawal dari bayi yang di lahirkan dalam keadaan suci
dengan memiliki bakat, sifat, dll yang
diturunkan oleh orang tuanya kemudian
dirawat, di bimbing hingga dewasa, kemudian berbaur dengan lingkungan
sekitarnya sehingga perlahan bakat maupun sifat bawaannya muncul. Misalnya anak diperkenalkan bagaimana cara memegang
pensil, membuat huruf-huruf dan diberi latihan oleh orang tuanya. Kemampuan
belajar menulis akan mudah dan cepat dikuasai anak apabila proses latihan
diberikan pada saat otot-ototnya telah tumbuh dengan sempurna, dan saat untuk
memahami bentuk huruf telah diperoleh.
3.
Potensial
dan Karakteristik Tingkah laku
4.
Hasil
Proses Pendidikan dan Pengaruhnya Terhadap Individu yang Bersifat Personal dan
Sosial
5.
Higiene
Mental dan Pendidikan
6.
Evaluasi
Hasil Pendidikan
Disamping itu perlu diketahui bahwa
banyak buku psikologi pendidikan yang tidak member judul buku dengan kata-kata
psikologi pendidikan, padahal buku itu benar-benar buku psikologi pendidikan,
dalam arti buku itu membahas serta mendalami pokok-pokok bahasan tertentu dari
psikologi pendidikan.Maka untuk mendalami psikologi pendidikan tidak senantisa
harus mempelajari buku yang berjudul psikologi pendidikan.
Namun menurut Sumadi Suryobroto (
1987 ) Ruang Lingkup psikologi pendidikan meliputi :
1.
Pengetahuan
tentang psikologi pendidikan : pengertian ruang lingkup, tujuan mempelajari dan
sejarah munculnya psikologi pendidikan.
2.
Pembawaaan
Pembawaan
adalah pewarisan sifat yang di bawa sejak lahir
Contoh:
Seorang
anak memiliki bakat menggambar yang
dibawa sejak lahir, dan kemudian dikembangkan dilingkungan sekitarnya.
3.
Lingkungan
fisik dan psikologis
Secara
Fisiologis lingkungan meliputi segala kondisi materil jasmaniah di dalam tubuh
seperti gizi, vitamin, air, zat asam, system saraf, peredaran darah,
peranapasan, pencernaan makanan, kelenjar – kelenjar indoktrin, sel – sel
pertumbuhan, dan kesehatan jasmani. Secara psikologis , lingkungan mencakup
segenap stimulasi yang di terima individu mulai sejak dalam konsesi, kelahiran
sampai matinya. Stimulasi itu misalnya barupa : sifat – sifat genes interaksi genes, selera,
keinginan, perasaan, tujuan – tujuan, minat, kebutuhan, kemauan, emosoi, dan
kapasitas intelektual.
4.
Perkembangan
peserta didik
5.
Proses-proses
tingkah laku
6.
Hakekat
dan ruang lingkup belajar
7.
Faktor
yang mempengaruhi belajar
8.
Hukum
dan teori belajar
9.
Pengukuran
pendidikan
10. Aspek praktis pengukuran pendidikan
11. Transfer belajar
12. Ilmu statistik dasar
13. Kesehatan mental
14. Pendidikan membentuk watak/kepribadian
15. Kurikulum pendidikan sekolah dasar
16. Kurikulum pendidikan sekolah
menengah
@sumber: Anas Irwan / Mahasiswa UIN ALAUDDIN MAKASSAR 2014
0 komentar:
Posting Komentar