Pages

Rabu, 17 Desember 2014

Pengertian memori (ingatan)

     
Ingatan atau sering disebut memory adalah sebuah fungsi dari kognisi yang melibatkan otak dalam pengambilan informasi. Ingatan akan dipelajari lebih mendalam di psikologi kognitif dan ilmu saraf. Pada umumnya para ahli memandang ingatan sebagai hubungan antara pengalaman dengan masa lampau. Apa yang telah diingat adalah hal yang pernah dialami, pernah dipersepsinya, dan hal tersebut pernah dimasukkan kedalam jiwanya dan disimpan kemudian pada suatu waktu kejadian itu ditimbulkan kembali dalam kesadaran. Ingatan merupakan kemampuan untuk menerima dan memasukkan (learning), menyimpan (retention) dan menimbulkan kembali apa yang pernah dialami (remembering).
Dalam proses mengingat informasi ada 3 tahapan yaitu memasukkan informasi (encoding), penyimpanan (storage), dan mengingat (retrieval stage).
          1.      Fungsi Memasukkan (Encoding)
Proses Encoding (pengkodean terhadap apa yang dipersepsi dengan cara mengubah menjadi simbol-simbol atau gelombang-gelombang listrik tertentu yang sesuai dengan peringkat yang ada pada organisme). Jadi encoding merupakan suatu proses mengubah sifat suatu informasi ke dalam bentuk yang sesuai dengan sifat-sifat memori organisme. Proses ini sangat mempengaruhi lamanya suatu informasi disimpan dalam memori.
Proses pengubahan informasi ini dapat terjadi dengan dua cara, yaitu:
a.       Tidak sengaja, yaitu apabila hal-hal yang diterima oleh inderanya dimasukkan dengan tidak sengaja ke dalam ingatannya. Contoh konkritnya dapat kita lihat pada anak-anak yang umumnya menyimpan pengalaman yang tidak disengaja, misalnya bahwa ia akan mendapat apa yang diinginkan jika ia menangis keras-keras sambil berguling-guling.
b.      Sengaja, yaitu bila individu dengan sengaja memasukkan pengalaman dan pengetahuan ke dalam ingatannya. Contohnya kita sebagai mahasiswa, dimana dengan sengaja kita memasukkan segala hal yang dipelajarinya di perguruan tinggi.

2.         Fungsi Menyimpan (Storage)
Fungsi kedua dari ingatan adalah mengenai penyimpanan (penyimpanan terhadap apa yang telah diproses dalam encoding, apa yang dipelajari atau apa yang dipersepsi). Sesuatu yang telah dipelajari biasanya akan tersimpan dalam bentuk jejak-jejak (traces) dan bisa ditimbulkan kembali. Jejak-jejak tersebut biasa juga disebut dengan memory traces. Walaupun disimpan namun jika tidak sering digunakan maka memory traces tersebut bisa sulit untuk ditimbulkan kembali bahkan juga hilang, dan ini yang disebut dengan kelupaan. Sehubungan dengan masalah retensi dan kelupaan, ada satu hal yang penting yang dapat dicatat, yaitu mengenai interval atau waktu antara memasukkan dan menimbulkan kembali.
Masalah intercal dapat dibedakan atas lama interval dan isi interval:
a.       Lama interval, yaitu berkaitan dengan lamanya waktu pemasukan bahan (act of remembering). Lama interval berkaitan dengan kekuatan retensi. Makin lama intervalnya, makin kurang kuat retensinya, atau dengan kata lain kekuatan retensinya menurun.
b.      Isi interval, yaitu berkaitan dengan aktivitas-aktivitas yang terdapat atau mengisi interval. Aktivitas-aktivitas yang mengisi interval akan merusak atau mengganggu memory traces, sehingga kemungkinan individu akan mengalami kelupaan.
Atas dasar lama interval dan isi interval, hal tersebut merupakan sumber atau dasar berpijak dari teori-teori mengenai kelupaan.
             3.      Fungsi Menimbulkan Kembali (Retrival)
Fungsi ketiga ingatan adalah berkaitan dengan menimbulkan kembali hal-hal yang disimpan dalam ingatan. Proses mengingat kembali merupakan suatu proses mencari dan menemukan informasi yang disimpan dalam memori untuk digunakan kembali bila dibutuhkan. Mekanisme dalam proses mengingat kembali sangat membantu organisme dalam menghadapi berbagai persoalan sehari-hari. Seseorang dikatakan “Belajar dari Pengalaman” karena ia mampu menggunakan berbagai informasi yang telah diterimanya di masa lalu untuk memecahkan berbagai masalah yang dihadapi saat ini juga.
Menimbulkan kembali ingatan yang sudah disimpan dapat menggunakan cara:
a.       Recall, yaitu proses mengingat kembali informasi yang dipelajari di masa lalu tanpa petunjuk yang dihadapkan pada organisme. Conyohnya mengingat nama seseorang tanpa kehadiran orang yang dimaksud.
b.      Recognize, yaitu proses mengenal kembali informasi yang sudah dipelajari melalui suatu petunjuk yang dihadapkan pada organisme. Contohnya mengingat nama seseorang saat ia berjumpa dengan orang yang bersangkutan.
c.       Redintegrative, yaitu proses mengingat dengan menghubungkan berbagai informasi menjadi suatu konsep atau cerita yang cukup kompleks. Proses mengingat reintegrative terjadi bila seseorang ditanya sebuah nama, misalnya Siti Nurbaya (tokoh sinetron), maka akan teringat banyak hal dari tokoh tersebut karena orang tersebut telah menontonnya berkali-kali.
Jenis-jenis memori (Ingatan)
      1.      Sensory Memory (Ingatan sensoris)
Iconic Memory : Bentuk memori sensoris yang secara otomatis menyimpan informasi visual selama sekitar seperempat detik atau lebih, informasi segera hilang setelah perhatian dialihkan.
Echoic Memory : Bentuk memori sensorik yang memegang informasi pendengaran selama 1 atau 2 detik.
Psikolog George Sperling (1960) mendemonstrasikan eksistensi dari memori sensori dalam serangkaian penelitian yang cemerlang. Ia secara singkat memperlihatkan kepada orang-orang serangkaian 12 huruf yang disusun.
Ketika dihadapkan pada pola huruf-huruf ini hanya dalam waktu 1/20 detik, kebanyakan orang hanya dapat mengingat empat atau lima huruf dengan benar. Meskipun mereka tahu bahwa mereka telah melihat lebih dari itu, ingatan tentang huruf-huruf tersebut telah menghilang pada saat mereka menyebutkan beberapa huruf pertama. Dengan demikian, mungkin bahwa informasi tersebut telah secara akurat tersimpan dalam ingatan sensori. Namun, pada saat berusaha untuk menyebutkan empat atau lima huruf pertama, ingatan tentang huruf lain menghilang.
Untuk menguji kemungkinan ini, Sperling melakukan sebuah eksperimen di mana sebuah suara tinggi,sedang,ataupun rendah diperdengarkan tepat setelah seseorang melihat pola penuh dari huruf tersebut. Kemudian, mereka diminta untuk menyebutkan kembali huruf-huruf di baris teratas jika suara yang keras dibunyikan. Karena suara tersebut diperdengarkan setelah penampakan huruf, maka seseorang harus bergantung pada ingatan mereka untuk menyebutkan baris yang benar.
Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa seseorang telah menyimpan pola yang lengkap di dalam ingatan. Mereka secara akurat mengingat huruf-huruf pada baris yang telah diindikasikan oleh suara tersebut terlepas dari apakah huruf tersebut terletak pada bagian atas, tengah atau bawah. Terlepas dari cepatnya informasi tersebut menghilang, informasi dalam ingatan sensori merupakan representasi akurat dari apa yang telah dilihat oleh seseorang.
Dengan secara bertahap memperpanjang waktu antara presentasi pola visual dan nada, Sperling dapat menentukan dengan tingkat akurasi tertentu panjangnya waktu di mana informasi tersimpan di dalam ingatan sensori. Kemampuan untuk mengingat pola dari baris tertentu ketika diperdengarkan suatu nada menurun secara cepat ketika periode antara pemunculan visual dan pembunyian nada meningkat. Penurunan ini berlanjut hingga periode tersebut mencapai sekitar 1 detik dalam durasi, pada titik di mana baris tidak dapat diingat secara akurat sama sekali. Sperling menyimpulkan bahwa keseluruhan gambaran visual disimpan dalam ingatan sensori selama kurang dari satu detik.
Secara keseluruhan, ingatan sensori bekerja seperti kamera yang menyimpan informasi berupa informasi visual, auditori atau jenis sensori lain untuk waktu yang sangat singkat. Namun sebagaimana hasil tangkapan kamera, segera setelah diambil akan rusak dan digantikan dengan hal yang baru. Kecuali informasi dalam kamera tersebut ditransfer ke beberapa tipe memori yang lain, maka informasi tersebut akan hilang.
      2.      Short-Term Memory (Ingatan Jangka Pendek)
Short-term memory mempunyai dua karakteristik:
a.       Durasi terbatas
Maintenance rehearsal : mengacu pada perlakuan sengaja mengulangi atau berlatih sehingga informasi bertahan lebih lama dalam ingatan dengan menggunakan latihan.
b.      Kapasitas terbatas
George Miller (1956), orang pertama yang menemukan bahwa memori jangka pendek dapat menyimpan hanya sekitar tujuh item atau bit, plus atau minus dua.  Sangat mudah untuk mengkonfirmasitemuan  Miller dengan tes rentang memori, yang mengukur jumlah angka yang kita dapat ulang kembali dalam urutan yang benar setelah sidang tunggal.
Salah satu alasan utama informasi hilang dari memori jangka pendek adalah gangguan. Hasil gangguan ketika informasi baru memasuki memori jangka pendek dan menimpa atau mendorong keluar informasi yang sudah ada.
Meskipun memori jangka pendek memiliki kapasitas dan durasi terbatas, adalah mungkin untuk meningkatkannya dengan baik. misalnya, saya menggunakan demonstrasi kelas di mana saya menjamin bahwa setiap siswa dapat belajar untuk menghafal daftar 23 digit, dalam urutan yang tepat, hanya dalam 25 detik. Ini demonstrasi ingatan yang mengesankan, yang selalu bekerja, dilakukan dengan mengetahui bagaimana menggunakan sesuatu yang disebut chunking.
Chunking menggabungkan item yang terpisah dari informasi ke unit besar, atau potongan, dan kemudian mengingat potongan informasi dari item individu. Seperti pertama kali diusulkan oleh George Miller (1956), chunking adalah alat mengingat yang kuat yang sangat meningkatkan jumlah informasi yang dapat diandalkan dalam memori jangka pendek.
v  Fungsi Ingatan Jangka Pendek
Ada tiga hal penting untuk diingat tentang ingatan jangka pendek:
a)      Informasi ditransfer ke ingatan jangka pendek,
b)      Setelah waktu yang singkat, suatu informasi akan hilang kecuali berlatih, dan
c)      Beberapa informasi pada akhirnya akan ditransfer dari ingatan jangka pendek ke penyimpanan permanen.
     3.      Long-Term Memory (Ingatan Jangka Panjang)
Ingatan jangka panjang (long term memory) adalah suatu proses memori atau ingatan yang bersifat permanen, artinya informasi yang disimpan sanggup bertahan dalam waktu yang sangat panjang. Kapasitas yang dimiliki ingatan jangka panjang ini tidak terbatas. Memori jangka panjang adalah gundangnya informasi yang dimiliki oleh manusia. Ingatan jangka  panjang berisi informasi dalam kondisi psikologis masa lampau, yaitu semua informasi yang telah disimpan, tetapi saat ini tidak sedang dipikirkan.
Informasi yang disimpan dalam ingatan jangka panjang diduga dapat bertahan dalam waktu yang panjang bahkan selamanya. Kehilangan ingatan pada ingatan jangka panjang ini hanya dimungkinkan apabila seseorang mengalami kerusakan fungsional dari sistem ingatannya.
Proses masuknya informasi ke dalam ingatan jangka panjang tetap melalui tahap memori sensoris. Pada tahap ini informasi dari luar yang diterima oleh indera diubah menjadi impuls-impuls neural sesuai dengan masing-masing fungsi indera, kemudian impuls-impuls neural yang mengandung informasi ini diteruskan ke ingatan jangka pendek. Setelah informasi masuk ke dalam ingatan jangka pendek, di seleksi sedemikian rupa mana yang dianggap penting dan tidak, kemudian diteruskan ke ingatan jangka panjang.
Sebelum masuk ke ingatan jangka panjang, informasi yang telah disaring pada ingatan jangka pendek, perlu dilakukan proses semantic atau imagery coding. Dalam proses ini arti dari informasi dianalisis lebih jauh lagi. Misalnya saat kita mendengar seseorang yang mengatakan, “Atun dihina oleh Nana sampai sakit hati”, maka kita tidak hanya mengerti arti masing-masing kata dalam kalimat tersebut, tetapi kita juga berusaha mengerti apa yang terjadi sebenarnya dari keseluruhan kalimat tersebut. Sebaliknya bila kita mendengar kata-kata lain yang unsurnya sama, seperti “Nana dihina Atun sampai sakit hati”, maka kita tahu bahwa yang terjadi sekarang berbeda dari yang pertama. Dalam kedua kalimat tersebut kalau kita mengingat arti dari kata-kata dalam keseluruhan kalimat itu, maka kita sedang melakukan semantic coding; tetapi kalau kita membayangkan reaksi dari Atun atau Budi dalam peristiwa itu, maka kita melakukan imagery coding.
Jadi, ingatan jangka panjang akan melakukan penyaringan informasi berdasarkan arti dari informasi tersebut, makna, keadaan emosi, gambaran akibat dan sebagainya, oleh karena itu penyimpanan informasi dapat berlangsung secara permanen.
Tujuan sebuah informasi dimasukkan ke dalam memori jangka panjang adalah untuk Anda ingat selamanya. Hebatnya, ingatan yang telah tersimpan dalam ingatan jangka panjang bisa anda munculkan kembali saat Anda menginginkannya. Kemampuan mengenang atau menarik ingatan kembali ini disebut recall memory. Ketika seseorang yang anda sayangi pergi dari sisi anda, mungkin anda akan mengingat kembali kenangan-kenangan yang tersimpan dalam memori jangka panjang Anda. Anda dapat mengingat dengan sangat detil bahkan tanpa Anda sadari bahwa Anda telah menyimpan informasi tersebut. Anda mungkin mengenang tempat di mana Anda menghabiskan waktu dengan orang tersebut dengan mengingat pemandangan, bau dan bahkan perasaan dengan akurasi yang mengejutkan. 

0 komentar:

Posting Komentar