Ketika Aku bertemu dengan Dia, kukenalkan namaku yang engkau balaskan hanyalah sebuah senyuman manis menghayutkan duniaku. Senyumanmu lebih tajam dari pada samurai. Senyumanmu itu menembus kornea mataku menelusuri hingga sel2 yang terkecil dan berubah menjadi jaringan listrik menyusupi terowongan2 yang panjang hingga terkelolah dalam memoriku dan di rangsang turun dalam Qolbuku dan di sampaikan oleh tubuhku yang jelek ini.
Hingga dalam benakKU Mengharapkan sebuah harapan yang mendalam. Perasaan ini terus terbayang dalam mimpi akan raut wajahmu yang begitu cantik jelita, elok tubuh menawan dan suara merdu yang begitu tulus dari lubuk hatimu. Namun, rasa ini ku bendung dengan sebuah perisai akan tanggung jawab dan kehormatan iman..........
Seiring perputaran bumi dalam porosnya. Pergantian siang dan malam. Perasaanku ini terus menghantui dalam kesepian dan kerinduan yang yang tak dapat di ukur oleh alat ukur apapun apalagi alat ukur fisika secanggih apapun...........................
Ketika kita ketemu seakan hormon2 dalam tubuhku terus meningkat yang menyebabkan tubuh ini bergetar tak berucap sepatah kata apapun kecuali DIAM.
Aku diam bukan berarti aku sebagai laki-laki pecundang
Aku diam bukan berarti malu bertemu denganmu
Aku diam bukan berarti orang pendiam dan kelainan mental
TAPI Aku diam, memikirkan begitu indah dan sempurnanya ciptaan tuhan sehingga Aku takut akan lalai bersujud terhadap tuhanku. Because ruang dan waktu dalam memori hidupku penuh dengan rekaman akan kesempurnaanmu serta terlalu banyak waktu yang kuhabiskan tuk menghangatkan kesepian kala engkau kedinginan di sudut ruang kesunyian malam.
Ketika ,
ku hijrah menujuh ke negeri asing.
Kadang aku bimbang tengah padang ilmu pengetahuan terus kukaji siang dan malam tak memandang lelah maupun letih.
Menurut teori magnet “ bahwa semakin dekat kutub lawan jenis magnet maka daya kekuatan semakin besar, sebaliknya semakin jauh jarak antara kutub magnet yang tak sejenis maka kekuatan akan tarik- menarik lemah bahkan tidak ada sama sekali”. Namun, aku menyangkal akan teori tersebut. Aku dipisahkan oleh jarak ratusan kilometer yang tak mengubah kekuatan akan rasa dalam Qolbuku tapi malahan semakin besar kekuatan akan daya tarik yang kurasakan. Hatiku yang terus mengebuh2 ingin bersatu antar kutub positif dengan kutub negatif untuk menciptakan sebuah kekuatan magnet besar yang abadi dan kekal sebagai mana magnet tidak bisa di hilangkan hingga akhir kehidupanku.
Makassar, ............ 2012
Hingga dalam benakKU Mengharapkan sebuah harapan yang mendalam. Perasaan ini terus terbayang dalam mimpi akan raut wajahmu yang begitu cantik jelita, elok tubuh menawan dan suara merdu yang begitu tulus dari lubuk hatimu. Namun, rasa ini ku bendung dengan sebuah perisai akan tanggung jawab dan kehormatan iman..........
Seiring perputaran bumi dalam porosnya. Pergantian siang dan malam. Perasaanku ini terus menghantui dalam kesepian dan kerinduan yang yang tak dapat di ukur oleh alat ukur apapun apalagi alat ukur fisika secanggih apapun...........................
Ketika kita ketemu seakan hormon2 dalam tubuhku terus meningkat yang menyebabkan tubuh ini bergetar tak berucap sepatah kata apapun kecuali DIAM.
Aku diam bukan berarti aku sebagai laki-laki pecundang
Aku diam bukan berarti malu bertemu denganmu
Aku diam bukan berarti orang pendiam dan kelainan mental
TAPI Aku diam, memikirkan begitu indah dan sempurnanya ciptaan tuhan sehingga Aku takut akan lalai bersujud terhadap tuhanku. Because ruang dan waktu dalam memori hidupku penuh dengan rekaman akan kesempurnaanmu serta terlalu banyak waktu yang kuhabiskan tuk menghangatkan kesepian kala engkau kedinginan di sudut ruang kesunyian malam.
Ketika ,
ku hijrah menujuh ke negeri asing.
Kadang aku bimbang tengah padang ilmu pengetahuan terus kukaji siang dan malam tak memandang lelah maupun letih.
Menurut teori magnet “ bahwa semakin dekat kutub lawan jenis magnet maka daya kekuatan semakin besar, sebaliknya semakin jauh jarak antara kutub magnet yang tak sejenis maka kekuatan akan tarik- menarik lemah bahkan tidak ada sama sekali”. Namun, aku menyangkal akan teori tersebut. Aku dipisahkan oleh jarak ratusan kilometer yang tak mengubah kekuatan akan rasa dalam Qolbuku tapi malahan semakin besar kekuatan akan daya tarik yang kurasakan. Hatiku yang terus mengebuh2 ingin bersatu antar kutub positif dengan kutub negatif untuk menciptakan sebuah kekuatan magnet besar yang abadi dan kekal sebagai mana magnet tidak bisa di hilangkan hingga akhir kehidupanku.
Makassar, ............ 2012

0 komentar:
Posting Komentar