1.
Inkompetensi bawah sadar
Kondisi di saat kita
tidak mengetahui kalau ternyata kita tidak tahu. Contohnya adalah keadaan
pikiran banyak pengemudi muda saat mulai belajar mengemudi. Itulah mengapa
pengemudi muda mengalami lebih banyak kecelakaan ketimbang pengemudi yang lebih
tua dan berpengalaman. Mereka tidak dapat (atau tidak mau) mengakui terbatasnya
pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman mereka. Orang-orang yang berada dalam
keadaan ini kemungkinan besar akan mengambil risiko, memapar diri pada bahaya
atau kerugian, untuk alasan sederhana yang sama sekali tidak mereka sadari
bahwa itulah yang mereka lakukan.
2. Inkompetensi
sadar
Pengakuan sadar pada
diri sendiri bahwa kita tidak tahu apa yang dapat kita lakukan, dan penerimaan
penuh atas kebodohan kita.
3.
Kompetensi sadar
Ketika kita mulai
memiliki keahlian atas sebuah subjek, tetapi tindakan kita belum berjalan
otomatis. Pada belajar yang ini, kita harus melaksanakan semua tindakan dalam
level sadar. Saat
belajar mengemudi,
misalnya, kita harus secara sadar tahu di mana tangan dan kaki kita, berpikir
dalam setiap pengambilan keputusan apakah akan menginjak rem, berbelok, atau
ganti gigi. Saat kita melakukannya, kita berpikir dengan sadar tentang
bagaimana melakukannya. Pada tahap ini, reaksi kita jauh lebih lamban ketimbang
reaksi para pakar.
4.
Kompetensi bawah sadar
Tahapan seorang ahli
yang sekadar melakukannya, dan bahkan mungkin tidak tahu bagaimana ia
melakukannya secara terperinci. Ia tahu apa yang ia lakukan, dengan kata lain,
ada sesuatu yang ia lakukan di hidup ini yang bagi orang lain tampak penuh
risiko tetapi bagi dia bebas risiko. Ini terjadi karena ia telah membangun
pengalaman dan mencapai kompetensi bahwa sadar pada aktivitas itu selama
beberapa tahun. Ia tahu apa yang ia lakukan, dan ia juga tahu apa yang tidak
dapat ia lakukan. Bagi seseorang yang tidak memiliki pengetahuan dan
pengalamannya, apa yang ia lakukan tampak penuh risiko.
0 komentar:
Posting Komentar