Pages

ASSALAMUALAIKUM WARAHMATUHLAHI WABARAKATUH

Rabu, 07 Januari 2015

Mahasiswa Tenggelam dalam Ritual Akademik

Mahasiswa takut pada Dosen…

Dosen takut pada Dekan…
Dekan takut pada Rektor…
Rektor takut pada Menteri…
Mentri Takut pada Presiden…
Presiden Takut pada Mahasiswa…
(Taufik Ismail, 1998)

PENGGALAN puisi diatas merupakan sepenggal gambaran dari maestro sastra Indonesia. Puisi ini mengisyaratkan adanya peran vital dari mahasiswa. Mereka, mahasiswa dimanapun keberadaannya senantiasa menoreh sebuah rekam jejak fenomenal. Rekam jejak yang menjadikannya terus dikenang dalam sebuah bingkai perjuangan yang sulit terkikis masa dan waktu. Mahasiswa kini dan nanti, keberadaanya akan senantiasa mewarnai arah perubahan negeri ini. Sebuah realita yang tidak akan pernah terganti sampai kapanpun.
Mahasiswa kini dan nantI. keberadaanya mulai terkikis oleh pragmatisme diri mereka sendiri. Sumpah mahasiswa yang selalu lantang diteriakan (momen sumpah pemuda tiap bulan Oktober tiba) dalam aksi dan demonstrasi, maupun dalam diskusi-diskusi, seolah menjadi usang. Usang dan terhantam oleh keusangan serta kekeringan ideologi pergerakan yang bergerak ke arah nol. Ya… apalah arti dari gemuruh lantang “HIDUP MAHASISWA” apalah esensi seruan “SUMPAH MAHASISWA” ketika hari ini berbondong-bondong mahasiswa lebih suka duduk manis mengerjakan ‘ritual’ akademiknya, mengerjakan tugas-tugas, sibuk praktikum, dan menghadapi sosok menakutkan UTS/UAS. Saat menjelang masa-masa UTS tiba, dunia mereka sepenuhnya teralihkan hanya tertuju untuk belajar mengerjakan latihan-latihan soal, demi meraih nilai A dalam rangka merenggut IP 4. Isu-isu, realitas masalah yang melingkupi mahasiswa di luar akademik, maupun masalah yang tengah berkelibatan di negeri ini, tak mereka hiraukan. Mereka tidak punya waktu untuk itu teman!


Namun, perlu diingat kawan… perubahan fundamental yang kita harapkan, tidak akan pernah muncul dari nilai IP 4 atau menyerempet mendekati IP tertinggi yang bisa diraih. Sementara itu, di sisi kehidupan mahasiswa yang lain, intelektualitas kian tersudut dan banyak yang tergantikan oleh aksi-aksi brutal khas mahasiswa. Bakar ban, blokir jalan, lempar batu, tawuran, bentrok dengan polisi, semuanya menyisakan pertanyaan dalam benak rakyat yang menantikan peran kita, “Apa yang sebenarnya mahasiswa bisa lakukan saat ini?”. Dan, pertanyaan serupa aku sampaikan pada sidang pembaca sekalian…


Kini, dunia mahasiswa juga dipenuhi realita yang buruk sekali. Mahasiswa yang sebenarnya kritis dipaksa ‘tidur’. Mahasiswa yang tahu betul dengan kebobrokan rezim dan sistem negeri ini dipenjarakan dengan berbagai kebijakan. Mahasiswa yang paham bahwa Islam satu-satunya ideologi yang wajib diadopsi negara justru diopinikan dengan label-label negatif. Intinya, segala kebijakan dibuat agar kebebasan mahasiswa untuk ‘melawan’ lewat kendaraan organisasi-organisasi tertutup rapat.


Semua ini dilakukan karena penguasa sadar bahwa semangat mahasiswa dapat membahayakan kelanggengan rezim dan sistem yang ada selama ini. Mahasiswa sekarang ‘dipaksa’ untuk hanya menyibukan diri mengejar prestasi akademik lewat IPK yang besar, dipaksa untuk cepat tamat kuliah, ‘dipaksa’ untuk menolak ajakan aksi koreksi atas kebijakan penguasa apalagi jika diajak untuk mengikuti kegiatan Islam, ‘dipaksa’ untuk tidak melek politik apalagi ngomong politik.
Kini, mahasiswa disuap oleh materi-materi sekuler yang lahir dari kurikulum yang sekuler pula. Alhasil, akibat bodohnya otak mahasiswa sekarang, banyak mahasiswa bangga hanya karena diiming-iming bekerja diperusahaan asing, mendapatkan beasiswa ke luar negeri –padahal itu (tidak semua) merupakan salah satu strategi brain wash-, bangga gaji besar, dan bangga ‘dibeli’ oleh partai politik dan sebagainya.
Lantas, mau jadi apa engkau wahai MAHASISWA? Dimana idealismemu, dimana harapan-harapan rakyat kau pikul saat mereka benar-benar berharap, kau mahasiswa, kau lah yang menyambung hati nurani rakyat kepada penguasa? Kau yang dulu selalu jadi garda terdepan untuk memperjuangkan hak-hak rakyat yang terampas oleh mereka-mereka yang mabuk akan kekuasaan?
Kau yang kini ‘autis’ dengan dunia mu sendiri, untuk peduli dan mau meluangkan waktu mengkaji permasalahan yang ada pun tidak? miris ketika banyak aktivis yang menghindari kajian dengan alasan malas ‘berpikir’ ?!
Dimana para mahasiswa yang memiliki idealisme, kritis, dan solutif?


Islam, Mainstream of Movements Youth

“Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambahkan petunjuk kepada mereka” (Q.S.Al-Kahfi : 13)

Kita mempunyai hati yang digunakan untuk merasakan dan menajamkan dalam mengindra realita fakta yang tengah terjadi.
Kita mempunyai akal yang digunakan untuk memikirkan dan memahami realita fakta yang terjadi.
Kita adalah manusia yang memiliki perasaan dan pemikiran.
Dan kita adalah manusia yang memilih Islam menjadi identitas kita, dan hanya Islam yang mampu menjadi kunci solusi atas seluruh permasalahan hidup yang kompleks ini. Inilah tuntutan keimanan yang kami yakini. Hai para mahasiswa muslim, sudah saatnya menjadikan Islam sebagai arus utama pergerakan mahasiswa!

(Islampos Ahad 12 Zulhijjah 1433 / 28 October 2012 13:43)
Sally vania

Rabu, 17 Desember 2014

Ketika "Perasaan "Semesta Tak mendukung

   
(30 Maret 2014 )

Ketika Aku bertemu dengan Dia, kukenalkan namaku yang engkau balaskan hanyalah sebuah senyuman manis menghayutkan duniaku.  Senyumanmu lebih tajam dari  pada samurai. Senyumanmu itu menembus  kornea  mataku  menelusuri hingga sel2 yang terkecil dan berubah menjadi jaringan listrik menyusupi terowongan2 yang panjang hingga terkelolah dalam memoriku dan di rangsang turun dalam Qolbuku dan di sampaikan oleh tubuhku yang jelek ini.



Hingga dalam benakKU Mengharapkan sebuah harapan yang mendalam. Perasaan ini terus terbayang dalam mimpi akan raut wajahmu yang begitu cantik jelita, elok tubuh menawan dan suara merdu yang begitu tulus dari lubuk hatimu. Namun, rasa ini ku bendung dengan sebuah perisai akan tanggung jawab dan kehormatan iman..........

Seiring perputaran bumi dalam porosnya. Pergantian siang dan malam. Perasaanku ini terus menghantui dalam kesepian dan kerinduan yang yang tak dapat di ukur oleh alat ukur apapun apalagi alat ukur fisika secanggih apapun...........................



Ketika kita ketemu seakan hormon2 dalam tubuhku terus meningkat yang menyebabkan tubuh ini bergetar  tak berucap sepatah kata apapun kecuali DIAM.



Aku diam bukan berarti aku sebagai laki-laki pecundang

Aku diam bukan berarti malu bertemu denganmu

Aku diam bukan berarti orang pendiam dan kelainan mental



TAPI Aku diam, memikirkan begitu indah dan sempurnanya ciptaan tuhan sehingga Aku takut akan lalai bersujud terhadap tuhanku. Because ruang dan waktu dalam memori hidupku penuh dengan rekaman akan kesempurnaanmu serta terlalu banyak waktu yang kuhabiskan tuk menghangatkan kesepian kala engkau kedinginan di sudut ruang kesunyian malam.



Ketika ,

ku hijrah menujuh ke negeri asing.

Kadang aku bimbang tengah padang ilmu pengetahuan terus kukaji siang dan malam tak memandang lelah maupun letih.



Mengenang Masa Lalu
Menurut teori magnet “ bahwa semakin dekat kutub lawan jenis magnet maka daya kekuatan semakin  besar, sebaliknya semakin jauh jarak antara kutub magnet yang tak sejenis maka kekuatan akan tarik- menarik lemah bahkan tidak ada sama sekali”. Namun, aku menyangkal akan teori tersebut. Aku dipisahkan oleh jarak ratusan kilometer yang tak mengubah kekuatan akan rasa dalam Qolbuku tapi malahan semakin besar kekuatan akan  daya tarik yang kurasakan.  Hatiku yang terus mengebuh2 ingin bersatu antar kutub positif dengan kutub negatif untuk menciptakan sebuah kekuatan magnet besar yang abadi dan kekal sebagai mana magnet tidak bisa di hilangkan hingga akhir kehidupanku.







Makassar, ............ 2012

Betulkah Ucapan “Selamat Natal” Haram? Ini Penjelasan Quraish Shihab

 MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM – Tepat sepekan lagi, umat Kristen akan merayakan Hari Natal, 25 Desember 2014. Kendati masih sepekan, namun suasananya mulai terasa, seperti pemasangan pohon Natal, mengenakan topi Sinterklaas, dan ucapan selamat hari raya.
Topi Sinterklaas tak hanya dikenakan umat Kristen, namun juga muslim karena misalnya tuntutan di tempat kerja. Menteri Agama, Lukman Hakim meminta agar tak ada pemaksaan mengenakan atribut agama lain oleh bukan pemeluknya saat hari raya. Dicontohkan topi Sinterklaas yang harus dikenakan muslim atau peci yang harus dikenakan pemeluk Kristen saat jelang lebaran.




Aturan mengenakan atribut kini semakin jelas, walaupun hanya sekadar lisan dari seorang menteri.
Lain lagi dengan ucapan “selamat Hari Raya Natal”. Bagaimana hukumnya seorang muslim mengucapkan itu? Kini ada dua pendapat. Ada yang menyebut boleh dan ada pula yang menyebutnya haram.

Profesor Muahmmad Quraish Shihab, ahli tafsir dan mantan Menteri Agama menyampaikan penjelasannya soal itu. Penjelasan disampaikan dalam program Tafsir Al Misbah di Metro TV, Ramadan 1435 Hijriah episode Surah Maryam Ayat 30-38.

Berikut ini transkrip penjelasannya:

Saya duga keras persoalan ini hanya di Indonesia. Saya lama di Mesir. Saya kenal sekali. Saya baca di koran, ulama-ulama Al Azhar berkunjung kepada pimpinan umat kristiani mengucapkan selamat Natal.


Saya tahu persis ada ulama besar di Suriah memberi fatwa bahwa itu boleh. Fatwanya itu berada dalam satu buku dan bukunya itu diberikan pengantar oleh ulama besar lainnya, Yusuf al-Qaradawi, yang di Syria namanya Mustafa Al Zarka’a. Ia mengatakan mengucapkan selamat Natal itu bagian dari basa-basi, hubungan baik.


Ini tidak mungkin menurut beliau, tidak mungkin teman-teman saya dari umat Kristiani datang mengucapkan selamat hari raya Idulfitri terus dilarang gitu.


Menurut beliau dalam bukunya yang ditulis bukan jawaban lisan ditulis, dia katakan, saya sekarang perlu menunjukkan kepada masyarakat dulu bahwa agama ini penuh toleransi. Kalau tidak, kita umat yang dituduh teroris. Itu pendapat.


Saya pernah menulis soal itu, walaupun banyak yang tidak setuju, saya katakan begini, saya ucapkan Natal itu artinya kelahiran. Nabi Isa mengucapkannya. Kalau kita baca ayat ini dan terjemahkan boleh atau tidak? Boleh. Ya toh? Boleh.


Jadi, kalau Anda mengucapkan selamat Natal, tapi keyakinan Anda bahwa Nabi Isa bukan Tuhan atau bukan anak Tuhan, maka tidak ada salahnya. Ucapkanlah selamat Natal dengan keyakinan seperti ini dan Anda kalau mengucapkannya sebagai muslim. Mengucapkan kepada umat kristiani yang paham, dia yakin bahwa anda tidak percaya.


Jadi yang dimaksud itu, seperti yang dimaksud tadi hanya basa-basi.


Saya tidak ingin berkata fatwa Majelis Ulama itu salah yang melarang, tetapi saya ingin tambahkan larangan itu terhadap orang awam yang tidak mengerti. Orang yang dikhawatirkan akidahnya rusak. Orang yang dikhawatirkan percaya bahwa Natal itu seperti sebagaimana kepercayaan umat kristen.


Untuk orang-orang yang paham, saya mengucapkan selamat Natal kepada teman-teman saya apakah pendeta. Dia yakin persis bahwa kepercayaan saya tidak seperti itu. Jadi, kita bisa mengucapkan.


Jadi ada yang berkata bahwa itu Anda bohong. Saya katakan agama membolehkan Anda mengucapkan suatu kata seperti apa yang anda yakini, tetapi memilih kata yang dipahami lain oleh mitra bicara Anda.


Saya beri contoh, Nabi Ibrahim dalam perjalanannya menuju suatu daerah menemukan atau mengetahui bahwa penguasa daerah itu mengambil perempuan yang cantik dengan syarat istri orang. Nah, dia punya penyakit jiwa. Dia ndak mau yang bukan istri orang.


Nabi Ibrahim ditahan sama istrinya Sarah. Ditanya, ini siapa? Nabi Ibrahim menjawab, ini saudaraku. Lepas.


Nabi Ibrahim tidak bohong. Maksudnya saudaraku seagama. Itu jalan. Jadi kita bisa saja. Kalau yang kita ucapkan kepadanya selamat Natal itu memahami Natal sesuai kepercatannya, saya mengucapkannya sesuai kepercayaan saya sehingga tidak bisa bertemu, tidak perlu bertengkar.


Jadi syaratnya boleh mengucapkannya asal akidah anda tidak ternodai. Itu dalam rangka basa-basi saja, seperti apa yang dikatakan ulama besar suriah itu.


Begitu juga dengan selamat ulangtahun, begitu juga dengan selamat tahun baru. Memang kalau kita merayakan tahun baru dengan foya-foya, itu yang terlarang foya-foyanya, bukan ucapan selamatnya kita kirim. Bahkan, ulama Mustafa Al Zarka’a berkata, ada orang yang menjual ucapan, kartu-kartu ucapan ini, itu boleh saja, tidak usah dilarang. Penggunanya keliru kalau dia melanggar tuntunan agama.


Ada orang sangat ketat dan khawatir. Itu kekhawtiran wajar kalau orang di kampung, tidak mengerti agama. Lantas ada yang mengakan kelahiran Isa itu sebagai anak Tuhan dan sebagainya, itu yang tidak boleh. Kalau akidah kita tetap lurus, itu tidak ada masalah.


Kita ucapkan selamat Natal, di ayat kita ini, sekian banyak ucapan selamat yang dutujukan para Nabi.

@Sumber:  http://makassar.tribunnews.com/2014/12/18/betulkah-ucapan-selamat-natal-haram-ini-penjelasan-quraish-shihab?utm_medium=facebook&utm_campaign=news&utm_term=makassar&utm_content=news&utm_source=tribun-timur.com

Factor-faktor yang mempengaruhi ingatan (memory)

   
Telah disebutkan sebelumnya bahwa diduga ingatan yang telah masuk ke dalam ingatan jangka panjang akan bertahan lama bahkan selamanya, dan manusia memiliki kemampuan untuk mengenang atau memanggil kembali ingatan tersebut saat dibutuhkan. Namun tidak berarti bahwa semua yang pernah dialami itu akan masuk dan tinggal seluruhnya dalam ingatan. Ada faktor-faktor yang ternyata dapat mempengaruhi daya kerja ingatan, antara lain :

      1.      Faktor usia, ingatan paling tajam pada diri manusia kurang-lebih pada masa kanak-kanak (10-14 tahun) dan ini berlaku untuk ingatan yang bersifat mekanis yakni ingatan untuk kesan-kesan penginderaan. Sesudah usia tersebut kemampuan untuk mencamkan dalam ingatan juga dapat dipertinggi akan tetapi untuk kesan-kesan yang mengandung pengertian (daya ingatan logis) dan ini berlangsung antara usia 15-50 tahun.
      2.      Kondisi fisik, misalnya kelelahan, sakit dan kurang tidur dapat menurunkan daya kerja atau prestasi ingatan.
       3.      Faktor emosi. Dalam hal ini seseorang akan mengingat sesuatu lebih baik, apabila peristiwa-peristiwa itu menyentuh perasaan-perasaan, sedangkan kejadian yang tidak menyentuh emosi seringkali diabaikan.
      4.      Minat dan Motivasi. Dalam pengalaman sehari-hari, kita sering mengamati remaja yang tidak lupa suatu lirik lagu walaupun dalam bahasa asing. Orang-orang yang sering bepergian, mempunyai ingatan tentang ilmu bumi yang jauh lebih baik daripada yang tidak pernah kemana-mana. Artinya disini seseorang yang mengingat segala sesuatu tentang hal yang disukainya jauh lebih baik dari pada hal yang tidak disukainya. Jelaslah minat sangat meningkatkan motivasi dan pada gilirannya akan meningkatkan daya ingat. Menurut Kurt Lewin (1890-1947), seorang psikolog jerman, minat dan motivasi berarti konsentrasi energi (forces) pada sektor (region) tertentu dalam kesadaran. Konsentrasi energi inilah yang menyebabkan suatu hal tidak begitu saja dilupakan.

Cara meningkatkan Memori (Ingatan)


 

                  
Beberapa metode yang digunakan dalam penelitian ingatan dapat dikemukakan sebagai berikut:
     1.      Metode dengan melihat waktu atau usaha belajar (the learning time method)
Metode ini merupakan metode penelitian ingatan dengan melihat sejauh mana waktu yang diperlukan oleh seseorang untuk dapat menguasai materi yang dipelajari dengan baik, seperti dapat mengingat kembali materi tersebut tanpa kesalahan.
Misalnya seseorang yang disuruh mempelajari suatu syair lagu dan orang tersebut harus menimbulkan kembali syair tanpa ada kesalahan. Bila kriteria ini telah terpenuhi, maka diukur waktu yang diperlukan hingga mencapai kriteria tersebut. Individu yang satu lebih cepat daripada individu yang lain, tetapi ada pula yang lambat. Hal tersebut menunjukkan bahwa waktu atau usaha yang dibutuhkan oleh seseorang berbeda-beda sesuai dengan kemampuan masing-masing.
     2.      Metode belajar kembali (the relearning method)
Metode ini merupakan metode yang berbentuk dimana suatu individu disuruh mempelajari kembali materi yang telah dipelajari sampai pada suatu kriteria tertentu. Dalam relearning, untuk mempelajari materi yang sama untuk kedua kalinya membutuhkan waktu yang relatif lebih singkat dibanding dengan pertemuan pertama.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa semakin sering dipelajari, semakin singkat waktu yang dibutuhkan untuk mempelajarinya, dan semakin banyak materi yang dapat diingat dengan baik, dan makin sedikit materi yang dilupakan. Hal tersebut menunjukkan bahwa proses relearning ada waktu yang dihemat untuk disimpan. Oleh karena itu metode ini disebut juga dengan metode saving method.

     3.      Metode rekonstruksi
Metode ini menugaskan individu untuk mengkronstruksi kembali materi yang telah diberikan kepadanya. Dalam mengkonstruksi kembali dapat diketahui waktu yang digunakan, kesalahan-kesalahan yang diperbuat, sampai pada kriteria tertentu. Contohnya seperti bermain puzzle.
     4.      Metode mengenali kembali (recognition)
Dalam metode ini penelitian dalam memori ditekankan pada recognition (mengenal kembali). Jadi subjek diminta untuk mempelajari materi kemudian materi tadi disajikan ulang dengan penyertaan materi lain. Adanya materi lain untuk mentes subjek apakah ia mampu mengenal kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya diantara materi-materi lain yang disajikan.
     5.      Metode mengingat kembali
Dalam metode ini yang ditekankan adalah proses recall (mengingat kembali) terhadap apa yangtelah dipelajari sebelumnya. Misalnya pada tes yang berbentuk essai atau pada tugas-tugas pengarang dimana subjek diminta untuk mengingat kembali peristiwa atau pengalaman yang dialaminya.
     6.      Metode asosiasi berpasangan
Metode ini mengambil bentuk subjek disuruh mempelajari materi secara berpasang-pasangan. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan  mengingat apa yang telah dipelajarinya, maka dalam evaluasi, salah satu pasangan digunakan sebagai stimulus, dan subjek disuruh menampilkan kembali (baik recall maupun recognition).

Pengertian memori (ingatan)

     
Ingatan atau sering disebut memory adalah sebuah fungsi dari kognisi yang melibatkan otak dalam pengambilan informasi. Ingatan akan dipelajari lebih mendalam di psikologi kognitif dan ilmu saraf. Pada umumnya para ahli memandang ingatan sebagai hubungan antara pengalaman dengan masa lampau. Apa yang telah diingat adalah hal yang pernah dialami, pernah dipersepsinya, dan hal tersebut pernah dimasukkan kedalam jiwanya dan disimpan kemudian pada suatu waktu kejadian itu ditimbulkan kembali dalam kesadaran. Ingatan merupakan kemampuan untuk menerima dan memasukkan (learning), menyimpan (retention) dan menimbulkan kembali apa yang pernah dialami (remembering).
Dalam proses mengingat informasi ada 3 tahapan yaitu memasukkan informasi (encoding), penyimpanan (storage), dan mengingat (retrieval stage).
          1.      Fungsi Memasukkan (Encoding)
Proses Encoding (pengkodean terhadap apa yang dipersepsi dengan cara mengubah menjadi simbol-simbol atau gelombang-gelombang listrik tertentu yang sesuai dengan peringkat yang ada pada organisme). Jadi encoding merupakan suatu proses mengubah sifat suatu informasi ke dalam bentuk yang sesuai dengan sifat-sifat memori organisme. Proses ini sangat mempengaruhi lamanya suatu informasi disimpan dalam memori.
Proses pengubahan informasi ini dapat terjadi dengan dua cara, yaitu:
a.       Tidak sengaja, yaitu apabila hal-hal yang diterima oleh inderanya dimasukkan dengan tidak sengaja ke dalam ingatannya. Contoh konkritnya dapat kita lihat pada anak-anak yang umumnya menyimpan pengalaman yang tidak disengaja, misalnya bahwa ia akan mendapat apa yang diinginkan jika ia menangis keras-keras sambil berguling-guling.
b.      Sengaja, yaitu bila individu dengan sengaja memasukkan pengalaman dan pengetahuan ke dalam ingatannya. Contohnya kita sebagai mahasiswa, dimana dengan sengaja kita memasukkan segala hal yang dipelajarinya di perguruan tinggi.

2.         Fungsi Menyimpan (Storage)
Fungsi kedua dari ingatan adalah mengenai penyimpanan (penyimpanan terhadap apa yang telah diproses dalam encoding, apa yang dipelajari atau apa yang dipersepsi). Sesuatu yang telah dipelajari biasanya akan tersimpan dalam bentuk jejak-jejak (traces) dan bisa ditimbulkan kembali. Jejak-jejak tersebut biasa juga disebut dengan memory traces. Walaupun disimpan namun jika tidak sering digunakan maka memory traces tersebut bisa sulit untuk ditimbulkan kembali bahkan juga hilang, dan ini yang disebut dengan kelupaan. Sehubungan dengan masalah retensi dan kelupaan, ada satu hal yang penting yang dapat dicatat, yaitu mengenai interval atau waktu antara memasukkan dan menimbulkan kembali.
Masalah intercal dapat dibedakan atas lama interval dan isi interval:
a.       Lama interval, yaitu berkaitan dengan lamanya waktu pemasukan bahan (act of remembering). Lama interval berkaitan dengan kekuatan retensi. Makin lama intervalnya, makin kurang kuat retensinya, atau dengan kata lain kekuatan retensinya menurun.
b.      Isi interval, yaitu berkaitan dengan aktivitas-aktivitas yang terdapat atau mengisi interval. Aktivitas-aktivitas yang mengisi interval akan merusak atau mengganggu memory traces, sehingga kemungkinan individu akan mengalami kelupaan.
Atas dasar lama interval dan isi interval, hal tersebut merupakan sumber atau dasar berpijak dari teori-teori mengenai kelupaan.
             3.      Fungsi Menimbulkan Kembali (Retrival)
Fungsi ketiga ingatan adalah berkaitan dengan menimbulkan kembali hal-hal yang disimpan dalam ingatan. Proses mengingat kembali merupakan suatu proses mencari dan menemukan informasi yang disimpan dalam memori untuk digunakan kembali bila dibutuhkan. Mekanisme dalam proses mengingat kembali sangat membantu organisme dalam menghadapi berbagai persoalan sehari-hari. Seseorang dikatakan “Belajar dari Pengalaman” karena ia mampu menggunakan berbagai informasi yang telah diterimanya di masa lalu untuk memecahkan berbagai masalah yang dihadapi saat ini juga.
Menimbulkan kembali ingatan yang sudah disimpan dapat menggunakan cara:
a.       Recall, yaitu proses mengingat kembali informasi yang dipelajari di masa lalu tanpa petunjuk yang dihadapkan pada organisme. Conyohnya mengingat nama seseorang tanpa kehadiran orang yang dimaksud.
b.      Recognize, yaitu proses mengenal kembali informasi yang sudah dipelajari melalui suatu petunjuk yang dihadapkan pada organisme. Contohnya mengingat nama seseorang saat ia berjumpa dengan orang yang bersangkutan.
c.       Redintegrative, yaitu proses mengingat dengan menghubungkan berbagai informasi menjadi suatu konsep atau cerita yang cukup kompleks. Proses mengingat reintegrative terjadi bila seseorang ditanya sebuah nama, misalnya Siti Nurbaya (tokoh sinetron), maka akan teringat banyak hal dari tokoh tersebut karena orang tersebut telah menontonnya berkali-kali.
Jenis-jenis memori (Ingatan)
      1.      Sensory Memory (Ingatan sensoris)
Iconic Memory : Bentuk memori sensoris yang secara otomatis menyimpan informasi visual selama sekitar seperempat detik atau lebih, informasi segera hilang setelah perhatian dialihkan.
Echoic Memory : Bentuk memori sensorik yang memegang informasi pendengaran selama 1 atau 2 detik.
Psikolog George Sperling (1960) mendemonstrasikan eksistensi dari memori sensori dalam serangkaian penelitian yang cemerlang. Ia secara singkat memperlihatkan kepada orang-orang serangkaian 12 huruf yang disusun.
Ketika dihadapkan pada pola huruf-huruf ini hanya dalam waktu 1/20 detik, kebanyakan orang hanya dapat mengingat empat atau lima huruf dengan benar. Meskipun mereka tahu bahwa mereka telah melihat lebih dari itu, ingatan tentang huruf-huruf tersebut telah menghilang pada saat mereka menyebutkan beberapa huruf pertama. Dengan demikian, mungkin bahwa informasi tersebut telah secara akurat tersimpan dalam ingatan sensori. Namun, pada saat berusaha untuk menyebutkan empat atau lima huruf pertama, ingatan tentang huruf lain menghilang.
Untuk menguji kemungkinan ini, Sperling melakukan sebuah eksperimen di mana sebuah suara tinggi,sedang,ataupun rendah diperdengarkan tepat setelah seseorang melihat pola penuh dari huruf tersebut. Kemudian, mereka diminta untuk menyebutkan kembali huruf-huruf di baris teratas jika suara yang keras dibunyikan. Karena suara tersebut diperdengarkan setelah penampakan huruf, maka seseorang harus bergantung pada ingatan mereka untuk menyebutkan baris yang benar.
Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa seseorang telah menyimpan pola yang lengkap di dalam ingatan. Mereka secara akurat mengingat huruf-huruf pada baris yang telah diindikasikan oleh suara tersebut terlepas dari apakah huruf tersebut terletak pada bagian atas, tengah atau bawah. Terlepas dari cepatnya informasi tersebut menghilang, informasi dalam ingatan sensori merupakan representasi akurat dari apa yang telah dilihat oleh seseorang.
Dengan secara bertahap memperpanjang waktu antara presentasi pola visual dan nada, Sperling dapat menentukan dengan tingkat akurasi tertentu panjangnya waktu di mana informasi tersimpan di dalam ingatan sensori. Kemampuan untuk mengingat pola dari baris tertentu ketika diperdengarkan suatu nada menurun secara cepat ketika periode antara pemunculan visual dan pembunyian nada meningkat. Penurunan ini berlanjut hingga periode tersebut mencapai sekitar 1 detik dalam durasi, pada titik di mana baris tidak dapat diingat secara akurat sama sekali. Sperling menyimpulkan bahwa keseluruhan gambaran visual disimpan dalam ingatan sensori selama kurang dari satu detik.
Secara keseluruhan, ingatan sensori bekerja seperti kamera yang menyimpan informasi berupa informasi visual, auditori atau jenis sensori lain untuk waktu yang sangat singkat. Namun sebagaimana hasil tangkapan kamera, segera setelah diambil akan rusak dan digantikan dengan hal yang baru. Kecuali informasi dalam kamera tersebut ditransfer ke beberapa tipe memori yang lain, maka informasi tersebut akan hilang.
      2.      Short-Term Memory (Ingatan Jangka Pendek)
Short-term memory mempunyai dua karakteristik:
a.       Durasi terbatas
Maintenance rehearsal : mengacu pada perlakuan sengaja mengulangi atau berlatih sehingga informasi bertahan lebih lama dalam ingatan dengan menggunakan latihan.
b.      Kapasitas terbatas
George Miller (1956), orang pertama yang menemukan bahwa memori jangka pendek dapat menyimpan hanya sekitar tujuh item atau bit, plus atau minus dua.  Sangat mudah untuk mengkonfirmasitemuan  Miller dengan tes rentang memori, yang mengukur jumlah angka yang kita dapat ulang kembali dalam urutan yang benar setelah sidang tunggal.
Salah satu alasan utama informasi hilang dari memori jangka pendek adalah gangguan. Hasil gangguan ketika informasi baru memasuki memori jangka pendek dan menimpa atau mendorong keluar informasi yang sudah ada.
Meskipun memori jangka pendek memiliki kapasitas dan durasi terbatas, adalah mungkin untuk meningkatkannya dengan baik. misalnya, saya menggunakan demonstrasi kelas di mana saya menjamin bahwa setiap siswa dapat belajar untuk menghafal daftar 23 digit, dalam urutan yang tepat, hanya dalam 25 detik. Ini demonstrasi ingatan yang mengesankan, yang selalu bekerja, dilakukan dengan mengetahui bagaimana menggunakan sesuatu yang disebut chunking.
Chunking menggabungkan item yang terpisah dari informasi ke unit besar, atau potongan, dan kemudian mengingat potongan informasi dari item individu. Seperti pertama kali diusulkan oleh George Miller (1956), chunking adalah alat mengingat yang kuat yang sangat meningkatkan jumlah informasi yang dapat diandalkan dalam memori jangka pendek.
v  Fungsi Ingatan Jangka Pendek
Ada tiga hal penting untuk diingat tentang ingatan jangka pendek:
a)      Informasi ditransfer ke ingatan jangka pendek,
b)      Setelah waktu yang singkat, suatu informasi akan hilang kecuali berlatih, dan
c)      Beberapa informasi pada akhirnya akan ditransfer dari ingatan jangka pendek ke penyimpanan permanen.
     3.      Long-Term Memory (Ingatan Jangka Panjang)
Ingatan jangka panjang (long term memory) adalah suatu proses memori atau ingatan yang bersifat permanen, artinya informasi yang disimpan sanggup bertahan dalam waktu yang sangat panjang. Kapasitas yang dimiliki ingatan jangka panjang ini tidak terbatas. Memori jangka panjang adalah gundangnya informasi yang dimiliki oleh manusia. Ingatan jangka  panjang berisi informasi dalam kondisi psikologis masa lampau, yaitu semua informasi yang telah disimpan, tetapi saat ini tidak sedang dipikirkan.
Informasi yang disimpan dalam ingatan jangka panjang diduga dapat bertahan dalam waktu yang panjang bahkan selamanya. Kehilangan ingatan pada ingatan jangka panjang ini hanya dimungkinkan apabila seseorang mengalami kerusakan fungsional dari sistem ingatannya.
Proses masuknya informasi ke dalam ingatan jangka panjang tetap melalui tahap memori sensoris. Pada tahap ini informasi dari luar yang diterima oleh indera diubah menjadi impuls-impuls neural sesuai dengan masing-masing fungsi indera, kemudian impuls-impuls neural yang mengandung informasi ini diteruskan ke ingatan jangka pendek. Setelah informasi masuk ke dalam ingatan jangka pendek, di seleksi sedemikian rupa mana yang dianggap penting dan tidak, kemudian diteruskan ke ingatan jangka panjang.
Sebelum masuk ke ingatan jangka panjang, informasi yang telah disaring pada ingatan jangka pendek, perlu dilakukan proses semantic atau imagery coding. Dalam proses ini arti dari informasi dianalisis lebih jauh lagi. Misalnya saat kita mendengar seseorang yang mengatakan, “Atun dihina oleh Nana sampai sakit hati”, maka kita tidak hanya mengerti arti masing-masing kata dalam kalimat tersebut, tetapi kita juga berusaha mengerti apa yang terjadi sebenarnya dari keseluruhan kalimat tersebut. Sebaliknya bila kita mendengar kata-kata lain yang unsurnya sama, seperti “Nana dihina Atun sampai sakit hati”, maka kita tahu bahwa yang terjadi sekarang berbeda dari yang pertama. Dalam kedua kalimat tersebut kalau kita mengingat arti dari kata-kata dalam keseluruhan kalimat itu, maka kita sedang melakukan semantic coding; tetapi kalau kita membayangkan reaksi dari Atun atau Budi dalam peristiwa itu, maka kita melakukan imagery coding.
Jadi, ingatan jangka panjang akan melakukan penyaringan informasi berdasarkan arti dari informasi tersebut, makna, keadaan emosi, gambaran akibat dan sebagainya, oleh karena itu penyimpanan informasi dapat berlangsung secara permanen.
Tujuan sebuah informasi dimasukkan ke dalam memori jangka panjang adalah untuk Anda ingat selamanya. Hebatnya, ingatan yang telah tersimpan dalam ingatan jangka panjang bisa anda munculkan kembali saat Anda menginginkannya. Kemampuan mengenang atau menarik ingatan kembali ini disebut recall memory. Ketika seseorang yang anda sayangi pergi dari sisi anda, mungkin anda akan mengingat kembali kenangan-kenangan yang tersimpan dalam memori jangka panjang Anda. Anda dapat mengingat dengan sangat detil bahkan tanpa Anda sadari bahwa Anda telah menyimpan informasi tersebut. Anda mungkin mengenang tempat di mana Anda menghabiskan waktu dengan orang tersebut dengan mengingat pemandangan, bau dan bahkan perasaan dengan akurasi yang mengejutkan.